KECAMATAN TURI

Kecamatan Lamongan

Kecamatan Tikung

Kecamatan Kembangbahu

Kecamatan Turi

Kecamatan Deket

Kecamatan Sukodadi

Kecamatan Sekaran

Kecamatan Karanggeneng

Kecamatan Pucuk

Kecamatan Babat

Kecamatan Kedungpring

Kecamatan Modo

Kecamatan Sugio

Kecamatan Ngimbang

Kecamatan Bluluk

Kecamatan Sambeng

Kecamatan Mantup

Kecamatan Sukorame

Kecamatan Karangbinangun

Kecamatan Kalitengah

Kecamatan Glagah

Kecamatan Paciran

Kecamatan Brondong

Kecamatan Laren

Kecamatan Solokuro

SKALA  1: 70000

  1. KEADAAN FISIK DAERAH

Luas  wilayah  Kecamatan   Turi 4.869,013 Ha  atau 48,69 Km2,  terdiri  dari  17 Desa  dan  53 Dusun serta 242 RT. Bagian  terbesar wilayah  ini  untuk  sawah  dan  sawah  tambak yakni 3.535,783 Ha,  sedangkan  sisanya  untuk pekarangan, tegalan, dan lain-lain

  1. KEADAAN PENDUDUK

Keadaan Penduduk pada bulan Agustus 1993 tercatat 47.554 jiwa dengan tingkat kepadatan sekitar 976/Km2. sebagian penduduk beragama Islam (97%), selebihnya berturut-turut beragama Protestan, Hindu, dan katolik.

  1. PEMBANGUNAN SEKTORAL
  1. Produksi beras pada Pelita I tercatat  sebesar  33.930 ton. Pada  Pelita V meningkat menjadi 67.744 ton. produksi selama lima Pelita seluruhnya mencapai 261.972 ton.
  2. Pembangunan  sektor  pendidikan  hasilnya  kelihatan  dalam  peningkatan jumlah sekolah. Pada awal Pelita I tercatat 8 TK,  11 SD,  29 MI,  4 MTs, dan  1 MA, sedangkan  SMP dan SMA belum ada. Pada Pelita V, berkembang menjadi 27 TK, 27 SD, 30 MI, 4 MTs, 3 MA, 5 SMP, dan 2 SMA.
  3. Prasarana  Kesehatan  cukup   memadai  dengan  dibangunnya  Puskesmas  Induk  dan  empat   buah Puskesmas Pembantu.
  4. Keadaan  Keamanan  dan Ketertiban  stabil  dan terkendali dengan  baik  oleh  aparat  keamanan  dan didukung  oleh  personel Hansip  di desa-desa  yang terus  berkembang. Pada Pelita V tercatat 18.957 orang, 225 diantaranya wanita.
  1. PEMBANGUNAN YANG BERSIFAT TEMPORER

Pembangunan  normalisasi  Kali Mengkuli d an pembangunan di Kecamatan Turi. Pembangunan  normalisasi kali  Mengkuli  di Desa  Balun  dan  Mangunrejo  yang  dikerjakan  pada tahun 1992 dan 1993, menelan biaya Rp. 876.201.000,00 diperoleh dari dana APBN.

  1. PEMBANGUNAN SWADAYA MASYARAKAT

Pembangunan  gedung pendopo di 19 Desa, dikerjakan  antara  tahun  1983-1990  seluruhnya  menelan  biaya sebesar Rp. 203 juta.

  1. PRESTASI

Pernah meraih kejuaraan 3 macam lomba untuk tingkat Kabupaten.

LAMONGAN

PROFIL

DEMOGRAFI

POTENSI

ABOUT US