Kecamatan Lamongan

Kecamatan Tikung

KECAMATAN SEKARAN

Kecamatan Kembangbahu

Kecamatan Turi

Kecamatan Deket

Kecamatan Sukodadi

Kecamatan Sekaran

Kecamatan Karanggeneng

Kecamatan Pucuk

Kecamatan Babat

Kecamatan Kedungpring

Kecamatan Modo

Kecamatan Sugio

Kecamatan Ngimbang

Kecamatan Bluluk

Kecamatan Sambeng

Kecamatan Mantup

Kecamatan Sukorame

Kecamatan Karangbinangun

Kecamatan Kalitengah

Kecamatan Glagah

Kecamatan Paciran

Kecamatan Brondong

Kecamatan Laren

Kecamatan Solokuro

SKALA  1: 70000

  1. KEADAAN FISIK DAERAH

Luas wilayah Kecamatan Sekaran 79,80 Km2 atau 7.880,024 Ha terbagi menjadi 38 Desa, 60 dusun, 67 RW, dan 315 RT. Keadaan tanah di wilayah ini sebagian besar dataran rendah dan cukup  subur,  berupa  sawah seluas 5.214,156 Ha, selebihnya untuk tegalan, pekarangan, dan lain-lain.

  1. KEADAAN PENDUDUK

Keadaan penduduk  kecamatan Sekaran  pada bulan Agustus 1993  tercatat   78.582  jiwa,  dengan  kepadatan rata-rata 987 jiwa/Km2. Bagian terbesar dari  jumlah tersebut, yakni 78.572 beragama  Islam, sisanya  sebanyak  10  orang   beragama  Kristen .Penduduk  yang   berpendidikan   SLTP   tercatat  10.403  orang,  berpendidikan  Akademi atau Perguruan Tinggi sebanyak 767 orang, selebihnya tamat SD, tidak atau belum bersekolah.

  1. PEMBANGUNAN SEKTORAL
  1. Produksi beras  pada Pelita I  tercatat 157.000 ton, pada Pelita V tercatat 188.000 ton. Produksi selama 5 Pelita seluruhnya tercatat sebanyak 844.000 ton.
  2. Perusahaan atau industri  kecil  yaitu  perusahaan kayu sebanyak 10  buah, perusahaan  penggilingan padi sebanyak 59 buah dan perusahaan tenun 4 buah.
  3. Sarana peribadatan tercatat 65 masjid, 148 langgar, dan 8 pondok pesantren.
  4. Perkembangan pendidikan pada awal Pelita I tercatat 1TK, 8 SD, 36 MI, 1 MTs, sedangkan SMP, SMA, dan MA belum ada. Pada Pelita V berkembang menjadi 52 TK, 42 SD, 11 SMP, 5 SMA, 44 MI, 9 MTs, 3 MA, dan Sekolah Tinggi 1 buah.
  5. Prasarana   kesehatan  di  wilayah  ini  memiliki  2 unit  Puskesmas, 7  unit  Puskesmas  pembantu,  dan Polindes 4 unit, serta Posyandu 96 unit. Program KB pada Pelita V tercatat 26.323 peserta KB aktif.
  6. Usaha pertenunan ikat dengan produksi sarung di Desa Parengan dan Pangkatrejo  pernah mengalami kejayaannya pada dasawarsa lima puluhan dan awal enam puluhan, tatapi kemudian hancur akibat ulah PKI yang memotong segala jalur suplai bahan baku dan pemasarannya. Pada masa Orde Baru usaha ini bangkit kembali, pemasarannya  tidak terbatas di wilayah Jawa Timur saja melainkan telah mencapai beberapa kota di luar Pulau Jawa.
  7. Keamanan  dan  ketertiban  yang  dilaksanakan  oleh  Polsek dan Koramil berjalan cukup baik . Di desa   pelaksanaanya  didukung  oleh  personel  Hansip. jumlah  anggota  Hansip  pada awal  Pelita I tercatat 1.900 orang, pada Pelita V tercatat sebanyak 3.572 orang, 10 orang diantaranya adalah wanita, anggota yang terlatih sebanyak 1.783 orang.
  1. PEMBANGUNAN YANG BERSIFAT TEMPORER

Pembangunan  tangkis  Desa  Taji  yang  dibangun  pada tahun  anggaran 1989/1990.Pemindahan  pemukiman penduduk Desa Taji  dilaksanakan  pada  tahun  anggaran  1992/1993  menelan biaya Rp. 28,5 juta  dari  APBD Tingkat I

  1. PEMBANGUNAN SWADAYA MASYARAKAT
  1. Pembangunan  pendopo  dan  kantor  Kecamatan  yang  dikerjakan   pada  tahun  anggaran  1988/1989 menelan biaya Rp. 50 juta berasal dari swadaya masyarakat sebesar Rp. 45 juta dan Bantuan Tingkat II sebesar 5 juta.
  2. Pembangunan  pendopo  tahap II dikerjakan  pada tahun anggaran 1990/1992  menelan  biaya  sebesar Rp. 27 juta dari swadaya masyarakat.
  3. Pembangunan  38  buah  balai  desa  selama  Pelita  I sampai  dengan  Pelita  V  menelan  biaya  sebesar Rp. 259.339.000,00.
  1. PRESTASI

Antara tahun 1990-1993 meraih 3 jenis kejuaraan lomba tingkat kabupaten

LAMONGAN

PROFIL

DEMOGRAFI

POTENSI

ABOUT US