TAMYANGSANG

Latar Belakang

                 Beberapa  fenomena  muncul  seperti  angkatan  kerja  baru  utamanya  kaum  terpelajar banyak  menjauhi  sektor  pertanian  sebagai  lapangan  usaha  pilihan. Sementara  itu  pula berbagai komoditi pangan impor mulai membajiri  pasar domestik. Dilain pihak  pemerintah, melalui  berbagai program  sedang   berupaya  keras   mananggulangi   kemiskinan,  antara  lain  melalui  Inpres  Desa Tertinggal . Masalah  penanggulangan  kemiskinan  bagi  masyarakat  Lamongan bukanlah  hal yang baru. Karena  pada  abad XV - XVI  lalu salah  seorang  Wali Songo  Kanjeng  Sunan Drajat telah memberikan  fatwanya  yang  tetap relevan sampai  saat ini, yaitu  dengan kata-kata filosofinya yang terkenal:

" Menehono teken marang wong kang wuto,
Menehono mangan marang wong kang luwe,
Menehono busono marang wong kang wudo,
Menehono ngiyup marang wong kang kodanan "

                 Maksudnya   antara    lain:   manusia  sebagai  mahkluk   yang   berakhlak  budi   supaya memberi  ilmu  agar orang mejadi pandai, berupaya  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat yang miskin, mengajari  kesusilaan  kepada  orang  yang  tidak punya malu dan memberikan perlindungan kepada orang yang lemah/menderita.

Proyek Tamyamsang

 Delegasi Pemerintah Negara Bagian Bavarian Republik Federal Jerman sedang survey persiapanProyek Tamyamsang kemudian membatu PLTS untuk penerangan kadang ayam ( 20/3/96 )

PISANG CAVENDISH

Proyek Tamyansang ( Tambak, Ayam , Pisang ) di Kabupaten Lamongan yang berada di Kecamatan Karanggeneng, telah memberikan hasil yang memuaskan antara lain berupa pisang Cavendish yang telah mampu mengangkat kesejahteraan petani tambak.

                 Upaya untuk mengangkat kesejahteraan warga, Bupati Lamongan menjawabnya dengan berbagai  jurus  pemberdayaan  potensi  ekonomi  kerakyatan.  Berbagai   pihak  dilibatkan, seperti kalangan perguruan Tinggi, BPPT / CIDES, juga kalangan pengusaha melalui pola kemitraan seperti PT. Horti Nusantara, PT. Egindo Chendra, PT. Para Group dan sebagainya.

                 Kaum  petani  mulai  dikenalkan  pada  usaha-usaha  pertanian   yang  berteknologi  dan berorientasi pasar, bukan lagi pada  umumnya  yaitu sekedar tercukupinya kebutuhan pangan. Salah satu konsep  yang  dikembangkan  adalah   dengan  pola  budidaya  Tambak, Ayam  dan  Pisang ( Tamyamsang ).

Pengusaha Jerman Mr. F. Huble dan G. Dietrich melihat Tamyamsang dilatarbelakangi
GedungKantor Pusat Informasi Tamyamsang yang peletakan batu pertama pembangunannya
dilakukan oleh Sesdatopbang Tuh Setyohadi dan Wagub Drs. Suprapto (17/6/96 )

         Budidaya Tamyamsang ini dimaksudkan untuk  optimalisasi pemanfaatan lahan sawah tambak atau lahan pertanian persawahan

PERTANIAN

PERKEBUNAN

PERHUTANAN

Ketua Dewan Direktur CIDES Adisasono (16/1/97 ),
ketika sedang menyerahkan perlengkapan Kantor Pusat Informasi Tamyamsang
kepada Bupati RH. Mohamad Faried, SH

PARIWISATA

PETERNAKAN

TAMYANGSANG

PERIKANAN

PERINDUSTRIAN

PERTAMBANGAN

[LAMONGAN] [PROFIL] [DEMOGRAFI] [POTENSI] [ABOUT US]