PERKEBUNAN

            Kegiatan pembangunan di sub sektor perkebunan dilakukan secara terpadu melalui kegiatan intensifikasi dengan  memanfaatkan  lahan  yang  belum  optimal  penggarapannya seperti  daerah rawa-rawa dan lahan kering. Program   intensifikasi   dimaksudkan   untuk    meningkatkan   beberapa   komoditi    yang    penting   yang   dapat dikembangkan di lahan-lahan seperti yang telah disebutkan diatas, seperti tebu dengan Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI),  kapas  dengan Intensifikasi Kapas Rakyat (IKR),  serat  karung  dengan  Intensifikasi  Serat Karung Rakyat (ISKARA), dan tembakau dengan Intensifikasi Tembakau Rakyat (ITR).

                 Kenaikan produksi antara lain dapat dicatat pada komoditi tembakau virginia, pada tahun 1974 sebanyak 3.263 ton, pada  tahun 1992  menjadi  6.579 ton. Tebu, pada tahun 1974 tercatat 3.570 ton, pada tahun 1992 menjadi 3.701 ton. Kapas, pada tahun 1984 sebanyak  149 ton, pada tahun 1992 menjadi  171 ton. Serat karung, pada tahun 1984  sebanyak  133 ton, pada tahun 1992 menjadi  2.200 ton. Jambu mete pada tahun 1981 sebanyak 130 ton, pada tahun1992 menjadi 165 ton.

                Untuk   mengembangkan   produksi   perkebunan   itu,   pemerintah   telah   menanam   investasi   sebesar Rp. 32.932.000 dari dana rutin dari Rp. 123.784.615.000 dari dana proyek selama Pelita V. 

PERTANIAN

PERKEBUNAN

PERHUTANAN

PARIWISATA

PETERNAKAN

TAMYANGSANG

PERIKANAN

PERINDUSTRIAN

PERTAMBANGAN

[LAMONGAN] [PROFIL] [DEMOGRAFI] [POTENSI] [ABOUT US]