PERINDUSTRIAN

            Perkembangan  perindustrian  di Kabupaten Lamongan, sekalipun  masih  dalam s kala kecil  tetapi dapat diharapkan  ikut  mengatasi  masalah  lapangan  pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan mendukung program ekspor non migas. Untuk  mencapai sasaran tersebut  di atas, setiap  tahun anggaran telah dilaksanakan program  pembinaan  dan  pengembangan sentra industri kecil dan kerajinan bagi pengusaha dan pengrajin. Pada akhir  tahun  1991/1992  telah  dibentuk  program  keterkaitan  antara bapak angkat dan anak angkat yang menjalin kerja sama usaha. Dalam hal ini telah ada 26 bapak angkat dan 41 anak angkat.

 Jenis produksi industri kecil dan kerajinan yang cukup menonjol di Kabupaten Lamongan adalah :

  • Industri tenun ikat / ATBM
  • Kerajinan bordir.
  • Kerajinan batik tulis.
  • Kerajinan tenun bambu dan tas.
  • Kerajinan anyaman bambu.
  • Kerajinan anyaman pandan.
  • Geram rakyat.
  • Kerajinan kayu.
  • Kerajinan gerabah/tembikar.
  • Kerajinan mas.

                 Sektor  ini pada  Pelita  V  dari  tahun  ke  tahun  menunjukkan  peningkatan yang cukup berarti, dengan gambaran sebagai berikut :

  1. Kelompok Industri

                 1. Kelompok Industri Kecil

2. Kelompok Aneka Industri

                 Pada tahun 1984/1985 tercatat 27.326 unit usaha,  menyerap  tenaga  kerja sebanyak  74.559 orang, dengan  nilai  investasi sebesar Rp. 39.425,79 juta. Pada tahun  1987/1988   tercatat  27.661 unit usaha,  menyerap tenaga kerja sebanyak 74.44 5orang, nilai investasi sebesar  Rp. 41.152  juta dan nilai  produksi berjumlah  Rp. 40.871  juta. Jumlah itu terus meningkat pada tahun 1992/1993 berkembang menjadi 28.289  unit  usaha,  menyerap tenaga  kerja  76.420 orang,  dengan  investasi  sebesar    Rp. 5.441  juta    dan    dengan    nilai    produksi    mencapai   Rp. 44.625 juta.

                Pada  tahun  1984/1985  tercatat  5  unit  usaha, menyerap tenaga kerja  sebanyak 98  orang, dengan nilai investasi sebesar Rp. 292 juta  dan nilai produksi sebesar Rp. 568 juta. Tahun 1987/1988 bertambah menjadi 8 unit usaha,  menyerap  tenaga  kerja  180  orang, dengan  investasi  sebesar  Rp. 427  juta  dan  nilai  produksi  sebesar Rp. 759 juta. Sedangkan  pada tahun 1991/1992, sekalipun jumlah unit usah tetap, tetapi jumlah tenaga kerja yang dapat diserap naik menjadi 284 orang, dan jumlah investasi juga naik menjadi  Rp. 607 juta dengan  nilai  produksi Rp. 1.140 juta.

  1. Komoditi Ekspor

                 Kabupaten   Daerah   tingkat  II  Lamongan  telah  mampu  mengekspor  beberapa  komoditi, antara  lain gerabah atau tembikar  seni. komoditi  ini  diekspor oleh PT. Mirota Surabaya  sejumlah 3.000 buah,  dengan  nilai Rp. 30 juta.  Komoditi  ini  juga  di   ekspor  oleh  Faried  Bakri  Jakarta  ke  Belanda,  sejumlah  1000 buah,  dengan Rp. 2.008 juta. Di samping itu, juga diekspor  kerajinan ukir  kayu ke Inggris oleh PT. IDF denpasar sejumlah 8.640 buah, dengan nilai Rp. 34.008 juta. komoditi ini juga diekspor oleh KDH BON KIM Jakarta ke Singapura, sejumlah 3.150 buah,  dengan  nilai  Rp. 31,2 juta.  Demikian  juga  PT. Mirota surabaya  mengekspor  hasil  kerajinan  ini ke Jepang sebanyak 16.000 buah, dengan nilai Rp. 58,8 juta.

                Komoditi  lain  yang  juga diekspor adalah meubel bambu, oleh bambu House Jakarta ke Jerman, dengan jumlah 30 stel,  seniali Rp. 13,5 juta. ekspor komoditi Lamongan  ini  baru terjadi  pada tahun 1993, sekalipun telah dirintis  setahun sebelumnya. Untuk  memperbesar  pasaran  ekspor,  beberapa  komoditi  telah ditampilkan dalam beberapa   pameran   baik   lokal,   regional,   nasional,  maupun  internasional,  antara  lain  di  Lamongan  sendiri, Surabaya, Bali, Jakarta, Jerman Barat dan Irian.

PERTANIAN

PERKEBUNAN

PERHUTANAN

PARIWISATA

PETERNAKAN

TAMYANGSANG

[LAMONGAN] [PROFIL] [DEMOGRAFI] [POTENSI] [ABOUT US]

PERIKANAN

PERINDUSTRIAN

PERTAMBANGAN