GUA MAHARANI

                 Gua ini baru ditemukan pada tanggal 6 Agustus 1992 oleh enam orang   ( Sugeng  dan kawan-kawannya dengan mandor Nyoto)  penggali  tanah koral yakni bahan phospat dan pupuk dolomit. Luas gua ini sekitar 2.500 m2  dengan  kedalaman  25 m  dari  permukaan  tanah.  Nama  Istana maharani  diberikan  oleh   Bupati  Daerah  Tingkat  II Lamongan,  diambil atas  interpretasi  atas  mimpi  istri   salah  seorang  penemu  gua tersebut yang  bernama  Nyoto pada malam sebelum  ditemukannya  gua tersebut. Dia bermimpi seperti melihat cahaya dalam berbagai macam bunga sangat   indah   yang  dijaga  oleh  dua  ekor  naga.   Mimpi tersebut kemudian divisualisasikan  berbentuk dua patung naga dengan dua burung garuda penjaga pintu masuk gua yang diberi nama gerbang Paksi Tatsoko.

                Didalam gua terdapat stalaktit dan stalagmit yang menyerupai singgasana seorang maharaja/maharani dengan hiasan-hiasan   terbuat dari stalaktit dan stalagmit yang apabila terkena cahaya akan bisa memancarkan cahaya menyerupai flora dan fauna  warna-warni seperti intan permata. Dari tetesan air bebatuan gamping yang menyerupai  karang  sejak  jutaan tahun yang lalu secara alami  endapannya  mengkrista l membentuk  berbagai perwujudan  yang  sangat mengagumkan, benar-benar merupakan kebesaran Allah dan masuk dalam salah satu keajaiban dunia.  Stalaktit dan stalgmit yang ada didalam  gua  ini sangat kaya dengan pesona alami, antara lain menggambarkan  bentuk   Lingga   Pratala  (menyerupai alat vital  laki-laki), Yoni  Pratiwi  (menyerupai alat  vital perempuan, Cempaka  Tirta (bunga kanthil),  Karang  Raja Kadal (menyerupai  bentuk  dinosaurus),  Selo  Gajah (menyerupai  kepala  gajah, bunga  mawar, selo  waringin (menyerupai  pohon beringin), dan masih banyak  lagi bentuk lainnya yang unik dan indah.

                 Gua  Istana  Maharani  letaknya  tidak  jauh dari pantai wisata tanjung kodok, sekitar 100 m kearah timur, berada  disebelah  selatan  jalan  raya  Deandeles.  dari  pernyatan  para  wartawan,  wisatawan  dan ahli perguaan internasional dari Yayasan Speleologi Indonesia di bigor yang bernama Dr. KRT. Khoo, bahwa gua ini tidak kalah dengan gua-gua  yang terkenal di dunia seperti Altamira di Spanyol, Mammaoth dan Carlsbad  di Amerika Serikat, serta gua Corranche  di  perancis.  Gua  tersebut  juga  masih  "Hidup"  dalam  arti  masih  bisa  terus  tumbuh, dan pertumbuhannya   mencapai   1 cm  dalam  10 tahun.  Pemerintah  Daerah  Tingkat  II  Lamongan  telah  melakukan pembangunan  gua  ini  dalam  skala  yang  cukup  besar dengan tujuan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan para bpengunjung. Pembangunan gua dibagi dalam tiga zone, yaitu zone inti, zone peralihan dan zone umum.

                Dengan  diketemukannya  Gua Istana Maharani ini, pembanguna  Pariwisata  daerah Tingkat II Lamongan di pantai utara kemudian dijadikan   satu   paket   dengan   objek  wisata lainnya, yakni pantai  Tanjung Kodok, Makam dan  Museum  Sunan  Drajat, Makam Sendang duwur,  Pelabuhan  Brondong  dan  Monumen tanggelamnya Kapal Van Der Wijk.

                 Diharapkan dari satu paket wisata ini mampu   memberikan   kontribusi   yang   lebih besar  lagi bagi  Pendapatan  Asli  Daerah dan perkembangan  daerah  lamongan  serta  dapat menambah  pendapatan  penduduk  yang  ada disekitar   objek   wisata   tersebut.   Dan   juga dapat    memperkenalkan     Kebudayaan     asli Lamongan  sehingga  dapat  dikenal di  daerah lain  yang  sebelumnya hanya mengetahui dari buku atau cuma dari peta saja.

                 Investasi   yang  ditanam   untuk   menunjang   keberhasilan   pengembangan   pariwisata   di  kabupaten Lamongan   terus   meningkat   dari   tahun  ke tahun.  Pada   tahun 1987/1988   sebesar   Rp. 22,1 juta,  pada  tahun  1990/1991   menjadi  Rp. 61 juta, pada  tahun 1992/1993 meningkat menjadi Rp. 867 juta. Dengan dikembangkannya sarana  dan  prasarana objek wisata  di Kabupaten Lamongan, maka jumlah para wisatawan cenderung meningkat. Pada  tahun  1984  tercatat  sebanyak  115.650  orang,  35  orang diantaranya wisatawan mancanegara. Tahun 1989 sebanyak  207.308  orang,  83 orang  wisatawan  mancanegara. Pada  tahun  1992  jumlah para wisatawan domestik meningkat menjadi 213.002 orang, sedangkan wisatawan manca negara menurun tinggal 18 orang

Makam Sunan Drajat

Makam Sunan Sendang Duwur

Waduk Gondang

[LAMONGAN] [PROFIL] [DEMOGRAFI] [POTENSI] [ABOUT US]

Pantai Tanjung Kodok